Batman Begins - Help Select

Kamis, 25 Juni 2015

KONSEP WIRELESS

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/b/b5/Wireless-icon.png/960px-Wireless-icon.png

          Wireless LAN adalah jaringan yang bekerja dengan menggunakan gelombang radio yang dipancarkan dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight, dan Obstructed LOS. Sinyal radio sampai ke penerima melalui banyak jalur (Multipath), yang mana setiap jalur memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.
Wireless LAN digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan, point to point di luar ruangan, maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. Desain jaringan ini sangat modular dan fleksibel, sehingga bisa dioptimalkan pada lingkungan yang berbeda, juga pada kendala geografis dan instalasi kabel yang rumit.
  • 802.11 – 2.4Ghz
* 802.11-b :  berkecepatan transfer data 11Mbps
* 802.11-b/g :  berkecepatan transfer data 54Mbps
* 802.11-b/g/n : berkecepatan transfer data 300Mbp


  • 2.802.11 – 5Ghz
* 802.11-a/g :  berkecepatan transfer data 54Mbps
* 802.11-a/g/n : berkecepatan transfer data 300Mbps

TOPOLOGI
LAN Kabel

Jaringan ini menggunakan media transmisi berupa kabel atau fiber optic untuk menghubungkan PC ke komputer, file server, printer, dan perangkat jaringan lainnya.

Wireless LAN
Jaringan yang memungkinkan workstation berkomunikasi dan mengakses jaringan dengan media transmisi propagasi radio. Wireless LAN juga dapat menghubungkan LAN kabel sebagai sebuah extensi atau basis jaringan baru. Dasar dari blok wireless LAN disebut sel, yaitu area yang dicakupi komunikasi wireless. Area cakupan tergantung pada kekuatan propagansi sinyal radio dan tipe konstruksi penghalang, partisi dan atau karakter fisik pada lingkungan ruangan. Setiap sel wireless LAN membutuhkan komunikasi dan traffic management yang dilakukan oleh Access Point (AP) yang mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada area cakupan. Stasiun juga saling berkomunikasi satu sama lainnya melalui AP dan dapat disembunyikan antara satu dengan lainnya. Jadi fungsi AP adalah sebagai relay dan juga bridge atau penghubung wireless station dengan jaringan kabel dan sel wireless lainnya.

ROAMING
Overlapping Sells terjadi ketika beberapa area dalam sebuah ruangan dicakupi lebih dari satu access point. Setiap wireless station secara otomatis akan menentukan koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah access point. Area cakupan yang overlapping merupakan hal penting dalam melakukan setting Wireless LAN karena hal ini akan menyebabkan roaming antar overlapping sells.

Roaming melalui Overlapping Sel
Roaming memungkinkan para pengguna mobile dengan portable station untuk bergerak dengan mudah pada overlapping cells. Roaming merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh beberapa access point.
Ketika area cakupan dari dua atau lebih access point mengalami overlap maka stasiun yang berada dalam area overlapping tersebut bisa menentukan koneksi terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya mencari access point yang terbaik untuk melakukan koneksi. Untuk meminimalisasi packet loss selama perpindahan, AP yang lama dan AP yang baru saling berkomunikasi untuk mengkoordinasikan proses.

Load Balancing
Area cakupan dengan banyak pengguna dan jalur yang padat membutuhkan multi struktur sel. Pada multi struktur sel, beberapa AP digambarkan pada area yang sama untuk membangun sebuah area cakupan untuk menghasilkan throughput secara agregat.
Sebuah stasiun yang berada di dalam sebuah coverage area secara otomatis menggabungkan diri dengan AP yang memiliki kualitas sinyal terbaik. Stasiun akan terkoneksi dengan AP dengan pembagian yang seimbang pada semua AP. Efisiensi akan didapatkan karena semua AP bekerja pada load level yang sama. Load Balancing dikenal juga sebagai Load Sharing.

Dynamic Rate Switching
Rate data pada masing-masing stasiun secara otomatis disesuaikan berdasarkan kualitas sinyal yang diperoleh. Performance (throughput) akan dimaksimalkan dengan menambah rate data dan mengurangi re-transmisi. Hal ini akan sangant penting untuk applikasi mobile dimana kualitas sinyal sangat fluktuatif tapi kurang penting untuk instalasi outdoor dimana kualitas sinyal stabil.

Media Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA (Cariier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance), sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi. Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang diimplementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal pada hardware dan software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.

Menghindari Tabrakan Data
Untuk menghindari terjadinya tabrakan data, setiap stasiun akan mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access Point mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data. Frame ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan diterima oleh semua stasiun dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang akan ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukan transmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong.


Sumber :  http://jaringilmu.blogspot.com/2010_01_01_archive.html

0 komentar:

Posting Komentar